Trauma Merasakan Cinta

Trauma Merasakan Cinta

Ditulis oleh Cinta Yang Hilang

16 November 2020

Pada tahun 2016, di sekolah St Petersburg II , Max sedang memikirkan tentang bagaimana caranya agar bisa semakin dekat dengan Ruby, perempuan idamannya sejak SD kelas 1. Dia sudah mulai mengejar Ruby selama 6 tahun, tetapi selalu gagal karena Ruby mencintai sahabat dari Max, yaitu Juan. Ruby selalu berkata bahwa dia ingin bisa bersama dengan Juan, walaupun sebenarnya Juan tidak menyukai Ruby.

Suatu hari, pada saat les bimbel bersama, Ruby tiba-tiba menyatakan cintanya kepada Max, yang membuat Max sungguh bingung, tetapi girang. Kemudian pada hari Selasa, 13 September 2016, setelah dibujuk-bujuk oleh teman-teman, akhirnya Max menyatakan cintanya juga kepada Ruby. Setelah beberapa hari, ternyata orangtua dari Ruby tidak ingin anaknya pacaran terlebih dahulu, sehingga membuatnya sangat sedih. Pada masa ini, Ruby juga mulai melirik seorang anak dari kelas lain bernama Jack. Bahkan, setelah mendengar kabar dari teman-teman, ternyata mereka berpacaran. Max merasa hancur dan masih mencoba untuk mendekati Ruby kembali, tetapi apa daya. Pada saat olahraga, gadis-gadis sedang melakukan gosip, kemudian Ruby menemui Max.

“Max, aku pengen ngomong.”

“Iya Ruby, kenapa?”

“I love Jack.”

Tiga kata itu membuat Max hancur, bahkan pada saat itu juga, hujan langsung turun. Max tetap tak bisa menangis, jadi dia menjalani sisa hari itu dengan berat hati. Dia tetapi tetap tidak menyerah. Dia ingin tetap berusaha untuk mendekati Ruby. Dia kemudian menggalang dukungan dari teman-teman wanitanya dan teman-teman dekat Ruby dan Jack. Walaupun sudah mendapat dukungan, tetapi tetap saja Ruby tidak mau berubah, bahkan ia sudah risih dengan Max dan mulai menjauhinya. Mengetahui hal ini, Max mulai merasa putus asa dan mulai meninggalkan perasaan lamanya ini.

Selama liburan semester 2, terjadi perubahan besar. Ruby mulai berbicara kembali dengan Max. Bahkan Ruby mulai mau berbicara dengan Max lagi. Hingga pada suatu hari, Ruby mulai menyatakan perasaannya kepada Max Ternyata, teman-temannya berhasil melunakkan hati Ruby, sehingga dia mau kembali dekat dengan Max. Max kemudian menjadi gembira kembali dan menjalani hari-harinya dengan gembira bersama Ruby, tetapi ternyata hal ini tidak akan berlangsung lama. Pada akhir semester 2 akan terjadi hal yang menyakitkan lagi.

Pada suatu hari menjelang UN, teman-teman Max dengan iseng mendorong Max hingga menabrak Ruby. Awalnya hanya biasa saja, tetapi ternyata Ruby sangat marah dan tidak mau berbicara dengan Max selama 2 minggu. Pada saat sedang ujian praktek pun, Ruby benar benar marah hingga tidak mau bertemu dengan Max kembali. Hingga pada saat hari UN pertama, Ruby berkata bahwa dia tidak menyukai Max lagi dan bahwa dia menyukai teman Max, yaitu Hubert. Max akhirnya tidak bisa berkata apa-apa lagi dan hanya mengiyakan saja. Dia tidak bisa sedih karena pada saat itu sedang musim UN, jadi dia hanya memendam saja rasa itu tanpa memperlihatkan kesedihannya. Itulah akhir dari kisah mereka berdua. Awalnya, dekat dan berteman baik, akhirnya pisah dengan kurang baik. Bahkan pada saat SMP pun mereka berbeda sekolah, jadi itu menambah rasa jauh diantara mereka berdua. Tetapi pengalaman ini membuat Max trauma hingga dia tidak bisa merasakan cinta lagi. Dia dulu merasa bahwa cinta itu sungguh indah dan baik, tetapi pada akhirnya dia hanya merasa bahwa cinta itu hanya kata, tidak lebih dan tidak kurang.

*Harap tidak mengganggap cerita ini terlalu serius, karena apabila dibawa ke hati akan mengakibatkan sakit yang lebih mendalam. Tokoh dalam cerita ini adalah fiksi dan mungkin pernah terjadi di kehidupan nyata.*

Lanjut Cerita Lain